Cryptocurrency adalah bentuk uang digital yang hanya ada secara online. Berbeda dengan uang fisik seperti rupiah atau dolar, cryptocurrency tidak memiliki bentuk fisik, tetapi dapat digunakan untuk membeli barang atau jasa, terutama secara online.
Blockchain adalah teknologi yang mendasari cryptocurrency. Ini adalah catatan digital yang terdiri dari “blok-blok” yang berisi informasi transaksi. Setiap blok terkait dengan blok sebelumnya, membentuk “rantai”, sehingga dinamakan blockchain.
Sederhananya, bayangkan buku catatan besar yang dapat dilihat oleh semua orang, tetapi setiap orang yang menulis di buku itu harus mematuhi aturan tertentu. Hal ini yang membuat transaksi cryptocurrency sangat aman.
Exchanger adalah platform yang memungkinkan kamu membeli, menjual, atau menukar cryptocurrency dengan mata uang tradisional (seperti Rupiah atau Dolar) atau dengan cryptocurrency lainnya. Exchanger ini mirip dengan money changer, tetapi khusus untuk cryptocurrency.
Cryptocurrency adalah uang digital yang bisa digunakan untuk transaksi online atau investasi, sementara exchanger adalah tempat di mana kamu bisa menukar cryptocurrency dengan uang tradisional atau dengan jenis cryptocurrency lainnya.
Staking dalam cryptocurrency bisa dijelaskan sebagai cara untuk mendapatkan imbalan dengan “mengunci” sejumlah koin atau token dalam jaringan blockchain. Sederhananya, ini seperti menabung atau mendepositokan uang di bank dan mendapatkan bunga. Tapi dalam konteks staking, kamu membantu jaringan cryptocurrency tersebut berjalan dengan lancar, dan sebagai imbalannya, kamu mendapatkan lebih banyak cryptocurrency.
1. Apa itu Staking? Staking adalah proses “mengunci” atau menahan cryptocurrency di dalam dompet atau platform untuk membantu operasi jaringan blockchain, terutama yang menggunakan mekanisme Proof of Stake (PoS) atau turunannya. Sebagai imbalan, kamu mendapatkan reward berupa koin tambahan.
Contoh: Jika kamu memiliki 10 koin dan melakukan staking, maka kamu mungkin akan mendapatkan tambahan beberapa koin sebagai imbalan atas partisipasimu.
2. Bagaimana Staking Bekerja? Blockchain yang menggunakan Proof of Stake membutuhkan pengguna untuk memvalidasi transaksi dan membuat blok baru. Agar bisa memvalidasi transaksi, kamu harus “mengunci” atau melakukan staking koinmu. Semakin banyak koin yang kamu staking, semakin besar kemungkinan kamu terpilih untuk memvalidasi transaksi, dan semakin besar imbalan yang kamu dapat.
3. Imbalan Staking Ketika kamu melakukan staking, kamu menerima reward sebagai kompensasi karena telah mendukung jaringan. Imbalan ini biasanya datang dalam bentuk koin yang kamu staking. Jadi, jumlah koinmu bisa bertambah seiring waktu, seperti bunga yang kamu dapatkan di bank.
4. Keuntungan Staking
5. Risiko Staking
6. Staking di Platform Banyak exchanger atau platform menawarkan staking yang mudah dilakukan tanpa pengetahuan teknis yang mendalam. Kamu cukup memilih koin yang ingin di-stake, dan mereka akan mengelola prosesnya untukmu.
Misalnya, kamu memiliki 100 token UB (UBIT) dan kamu memutuskan untuk staking di platform yang mendukung staking Cardano. Setelah beberapa bulan, kamu mungkin akan mendapatkan imbalan berupa Bunga harian tergantung pada jumlah dan durasi staking, serta suku bunga staking yang ditawarkan.
Staking adalah cara yang mudah untuk mendapatkan penghasilan pasif dari cryptocurrency yang kamu miliki dengan “mengunci” koinmu dalam jaringan untuk mendukung operasinya. Ini cocok untuk pemula yang ingin mendapatkan lebih banyak koin atau penghasilan tanpa perlu melakukan trading aktif atau mining yang kompleks.
Siapa dan bagaimana kerja UbitEx, silahkan lanjut membaca halaman lain dari website ini